
Program magang Jasa Raharja ini bukan sekadar lowongan kerja, melainkan sebuah tiket emas bagi putra-putri daerah untuk membuktikan potensi mereka tanpa harus hijrah ke kota besar.
Di kota-kota kecil di seluruh nusantara, ada sebuah cerita yang terus berulang. Cerita tentang seorang anak muda cerdas, lulusan SMA dengan nilai cemerlang, yang berdiri di persimpangan jalan. Satu jalan membawanya pergi, hijrah ke kota besar demi mengejar karier yang lebih menjanjikan. Jalan lainnya memaksanya tinggal, dengan pilihan yang terbatas dan mimpi yang mungkin terkubur.
Namun, pekan ini, sebuah jalan ketiga seolah sedang dibangun. Pelakunya adalah Jasa Raharja, sebuah BUMN yang identik dengan santunan kecelakaan, kini hadir dengan peran yang tak terduga: sebagai pencari bakat di halaman belakang rumah kita sendiri.
Melalui program “Magang Langkah Bakti Putra-Putri Daerah”, perusahaan plat merah ini melakukan sesuatu yang sederhana namun dampaknya luar biasa. Mereka tidak lagi hanya menunggu talenta terbaik datang ke Jakarta, melainkan menjemput bola langsung ke kantong-kantong populasi di berbagai daerah. Syaratnya pun bukan lagi tumpukan ijazah sarjana dari universitas ternama, melainkan ijazah SMA dan, yang terpenting, status sebagai “putra-putri daerah”.
Ini bukan lagi sekadar berita lowongan kerja. Ini adalah sebuah pernyataan sikap. Di saat narasi kesuksesan sering kali identik dengan gedung-gedung pencakar langit di ibu kota, Jasa Raharja seolah ingin mengatakan bahwa potensi terbaik bangsa ini tersebar merata, sering kali tersembunyi di balik keterbatasan akses. Program ini adalah tiket emas bagi mereka yang selama ini mungkin merasa terpinggirkan, sebuah kesempatan untuk masuk ke ekosistem korporat besar tanpa harus tercerabut dari akar budaya dan keluarga mereka.
Bayangkan dampaknya. Seorang lulusan SMA di pelosok Sulawesi atau Sumatera kini punya kesempatan yang sama untuk belajar tata kelola perusahaan asuransi sosial terbesar di negeri ini. Mereka tidak hanya akan menjadi karyawan, tetapi juga representasi lokal yang memahami denyut nadi dan kearifan masyarakatnya. Bagi Jasa Raharja, ini adalah investasi jangka panjang yang cerdas. Mereka tidak hanya mendapatkan tenaga kerja, tetapi juga membangun duta perusahaan yang paling otentik.
Langkah ini seharusnya menjadi tamparan bagi korporasi lain. Bahwa membangun negeri bukan hanya soal membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memberdayakan sumber daya manusianya, di mana pun mereka berada. Inisiatif Jasa Raharja ini membuktikan bahwa talenta sejati tidak mengenal kode pos. Kadang, yang mereka butuhkan hanyalah satu hal: kesempatan untuk ditemukan.