Site icon SMP NEGERI 6 CIREBON

Kacab BRI Diduga Diculik Sebelum Ditemukan Tewas Mengenaskan

Kacab BRI

Kacab BRI

Ketika seorang Kacab BRI ditemukan tewas terikat, pertanyaan yang muncul bukan hanya ‘siapa’, tapi juga ‘mengapa’. Misteri dugaan penculikan yang berakhir tragis ini menggegerkan Madura.

Keheningan akhir pekan di Kabupaten Sumenep, Madura, pecah oleh sebuah kabar yang merobek rasa aman. Budi Budianto, seorang Kepala Cabang (Kacab) BRI yang dikenal luas di Pamekasan, ditemukan dalam kondisi yang tak terbayangkan di dalam rumahnya sendiri, Minggu (23/6/2025). Ini bukan sekadar kasus pembunuhan biasa; ini adalah sebuah misteri yang mengisyaratkan adanya perencanaan matang, dengan dugaan Kacab BRI diculik di dalam bentengnya sendiri sebelum nyawanya direnggut paksa.

Semua berawal dari firasat buruk seorang sopir. Selama dua hari, Budi Budianto lenyap dari radar. Panggilan tak terjawab, pesan tak terbalas. Kegelisahan ini mendorong sang sopir, bersama seorang rekan korban, untuk mendatangi kediaman Budi di Perumahan Sumekar, Kecamatan Batuan.

Pintu yang terkunci rapat dan aroma tak sedap yang samar-samar tercium dari dalam menjadi pertanda buruk. Tanpa pikir panjang, mereka mendobrak pintu. Apa yang mereka temukan di dalam seketika mengubah firasat menjadi horor.

Budi Budianto terbujur kaku dengan kondisi mengenaskan. Kedua tangan dan kakinya terikat kuat, sementara mulut dan matanya dibekap lakban hitam. Posisinya yang tertelungkup seolah menjadi saksi bisu perlawanan terakhirnya. Kondisi jenazah yang mulai membusuk menunjukkan bahwa aksi keji ini kemungkinan besar terjadi pada hari Jumat (21/6), hari terakhir ia terlihat berkomunikasi.

Bukan Sekadar Pembunuhan, Tapi Eksekusi Terencana?

Tim Inafis Polres Sumenep yang tiba di lokasi segera menyisir setiap sudut rumah. Dari cara korban diikat dan dibungkam, spekulasi liar pun merebak. Ini bukanlah perampokan biasa yang serampangan. Cara pelaku melumpuhkan korban menunjukkan adanya niat untuk menginterogasi, mengintimidasi, atau bahkan menyiksanya terlebih dahulu.

“Kondisinya saat ditemukan terikat lakban pada tangan, kaki, dan mulutnya. Kami langsung melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RSUD dr. H. Moh. Anwar untuk diautopsi,” jelas Kasat Reskrim Polres Sumenep, AKP Irwan Nugraha.

Autopsi menjadi kunci untuk membuka tabir misteri ini. Apakah ada racun? Pukulan benda tumpul? Atau korban tewas lemas karena kehabisan napas akibat bekapan lakban? Hasilnya akan menjadi petunjuk vital bagi tim penyidik.

Kini, sorotan tajam mengarah pada rekaman CCTV di sekitar kompleks perumahan dan penelusuran jejak digital korban. Polisi bekerja keras menyusun puzzle dari kepingan informasi: Siapa orang terakhir yang bersama korban? Adakah transaksi janggal atau konflik terkait pekerjaannya sebagai pimpinan bank? Ataukah ada dendam pribadi yang membara di baliknya?

Kasus ini telah meninggalkan luka mendalam dan pertanyaan besar. Di balik citranya sebagai seorang pejabat bank yang disegani, ada cerita apa yang tidak diketahui publik? Kematian Budi Budianto bukan lagi sekadar berita kriminal, melainkan sebuah pengingat getir bahwa bahaya bisa mengintai di tempat yang paling kita anggap aman. Penyelidikan terus berlanjut, dan publik menanti siapa dalang di balik eksekusi sadis ini.

Exit mobile version